Modus penipuan kartu kredit memang cukup menyita perhatian khalayak umum. Banyak surat pembaca atau komentar miring atas tindakan oknum yang mengatasnamakan bank X Y atau Z menawarkan kemudahan mendapat kartu kredit dengan limit fantastis.
Tentunya hal ini merugikan pihak Bank yang punya reputasi, dan nasabah yang dirugikan secara langsung baik waktu,pemikiran, perasaan juga tentunya hehehe
Tulisan ini terdorong oleh karena pagi ini ada oknum yang menelepon saya (lagi,karena sudah beberapa kali dapat telepon serupa dari oknum bermacam-macam bank) dengan mengatasnamakan bank ANZ, beliau menawarkan kemudahan aktifasi kartu kredit dengan limit 3x lipat dari limit kartu kredit yang telah saya miliki, waittt, terblesit dibenak saya helloo situ tau dari mane eke punya kartu kredit???
Karena saya sudah curiga duluan,akhirnya saya biarkan si oknum menjelaskan panjang lebar tentang tawaran tersebut. Selanjutnya, giliran saya menginterogasi si oknum:
- "Bapak tau dari mana nama dan nomor hp saya?"
Oknum menjawab
"Dari AKKI ( Asosiasi Kartu Kredit Indonesia)".
Saya sendiri baru tau ada AKKI, saya cari di internet tidak ada tuh :))
-"Wah kok bisa tahu data saya ya, adakah perwakilan AKKI di daerah/kantor cabang? "
Oknum menjawab "kurang tau kalau di daerah", oknum lanjut bertanya "memangnya bapak didaerah mana?"
Lah disini mulai lucu. :))
Karena saya sudah tidak tertarik dengan percakapan ini saya katakan "saya sudah cukup dengan kartu debit yang saya miliki saat ini".
Lalu si oknum memutus telepon, tak lupa mengucap terimakasih dan salam.
Modusnya terbilang cukup rapi, namun ciri-ciri penipuannya cukup mudah dikenali kurang lebih sebagai berikut:
1. Oknum menggunakan nomor biasa yang satu operator dengan kita, bukan nomor telepon ala kantor.
2. Bahasa indonesia kurang lancar,kurang mulus,ada aksen logat dari daerah tertentu misalnya ke-batak2an, ke-sunda2an,ke-jawa2an,ke ngapak2an dll
3. Materi yang disampaikan kurang runtut dan kurang meyakinkan.
4. Ada backsound yang mengganggu misalnya suara bising kendaraan, suara orang bercakap2, bahkan kadang musik.
5. Anda patut curiga,karena telepon penawaran kartu kredit bukanlah hal yang wajar dilakukan oleh pihak bank karena pembuatan kartu kredit menyangkut data-data sensitif.
Jikalau anda benar-benar ingin membuat kartu kredit, sebisa mungkin datangi kantor cabang terdekat. Jangan sekali-sekali aktifasi atau melakukan persetujuan membuat kartu kredit melalui telepon, terlebih anda asing dengan bank yang menelepon. Ya kalau beneran dari bank, kalau dari oknum? Yang jelas hati-hati kalau ada telepon serupa,jangan mudah percaya pada telepon orang asing. :)
Yang jadi pertanyaan besar, dari mana si oknum tau data pribadi kita? Kartu kredit, Nomor telepon, nama, alamat bahkan tanggal lahir?
Apakah ada pembobolan data bank,atau jangan-jangan ada transaksi jual beli data nasabah??waduh
0 Komentar
Posting Komentar